Fan-made Story: Darling In The Franxx: The girl i saw that day
By : UnknownHi people! ^^
lama sudah rasanya saya tidak membuat artikel baru di blog ini wekekek, dan kali ini adalah sebuah Fan-made Story mengenai serial anime yang lumayan ngehype di musim dingin 2018, Darling in the Franxx. Jangan khawatir, tidak seperti tulisan-tulisan saya yang sebelumnya, bacaan ini bersifat oneshot kok :P
selamat membaca, ya!
aku terkejut, "hah, 3 hari??" tanyaku kepada Goro
"Dan selama 3 hari itu kami harus menghadapi setiap klaxosaur yang muncul disekitar Garden tanpa Strelitzia tahu!, dasar merepotkan!", balas Mitsuru dengan sinis
"M..maaf, semuanya", ucapku sambil tersenyum meminta maaf
Ichigo datang mendekat, lalu menyentil dahi ku dengan keras
"Aww!", tak kusangka gadis seperti Ichigo pun bisa membuatku merasakan sakit, gumamku.
"Tidak apa-apa, melihat kamu sadar sudah membuat kami semua senang", Ichigo membalas permintaan maafku
"Dimana Miku, Ikuno, dan Kokoro?", tanyaku kepada Ichigo
"Mereka semua sedang mandi saat ini", jawabnya
"Ichigo bersikeras untuk tetap berada disini hingga kamu bangun, ia bahkan menolak ajakan dari Ikuno untuk mandi", terang Goro yang datang dan membawakanku teh hangat serta beberapa biskuit kering, muka Ichigo langsung memerah mendengarnya.
"Ini, makan dan minumlah, tubuhmu memerlukan banyak energi", tawar Goro kepadaku
"Terimakasih, Goro", ucapku sambil mengambil 1 biskuit dan meminum teh yang dibawakannya
tak lama, Ichigo berbalik lalu pamit kepada kami untuk pergi mandi, membuat Mitsuru pergi dari posisinya karena ia tahu jika pintu masuk itu terlalu kecil untuk dilewati oleh Ichigo, apalagi dengannya yang berdiri dan bersandar di pinggir pintu.
Aku meraba-raba kembali leherku dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku tetap memegang cangkir tehku.
"Zero Two..", gumamku didalam hati
mengetahui gelagatku, Goro memberitahukan keadaan Zero Two saat ini kepadaku
"Yang aku tahu, saat ini ia sedang ditahan dan dalam pengawasan ketat di sebuah ruangan di Garden, akibat saurifikasi dan kondisi mentalnya yang mengkhawatirkan", terang Goro
"Begitu, ya", balasku murung.
Aku tak percaya..
aku masih tak percaya dengan apa yang terjadi kepadaku dan dirinya pada hari itu..
Zero Two..
aku..
aku pasti akan membawamu kembali!
"..there's nothing but pain left here i know.."
Aku mengingat setiap saat, setiap detik, setiap momen yang kuhabiskan dengannya, dengan Zero Two.
"..what's killing me.."
Memang benar, tidak selalu manis yang kurasakan ketika bersamanya, ada juga kalanya aku merasa sakit, sakit yang luar biasa dimana aku hampir mati, karenanya.
"..is that i'm killing you.."
Namun dibalik itu semua, aku adalah partnermu, Zero Two..
aku tahu, aku tak bisa membiarkanmu sendirian, tidak, aku tidak bisa membiarkanmu sendirian lagi!
karena..
aku..
aku..
Aku mengumpulkan tekad dan keberanianku untuk menemuinya, kugenggam kembali kedua tangan gadis merah itu, ia tersenyum lalu menarikku begitu saja melewati pintu kamar itu, caranya ia tersenyum, cara dia menarikku..
Entah kenapa sama seperti saat Zero Two mengajakku untuk mengendarai Strelitzia untuk pertama kalinya.. tak terasa, kedua mataku pun menitikkan air mata..
Tiba-tiba saja aku sudah berada didalam ruangan kamar tersebut, dan gadis berkulit merah tadi menghilang.
Sekilas kulihat tak jauh beda dengan kamar perawatanku, namun kondisi kamar nampak berantakan dengan berbagai barang dan perabotan pecah dan berserakan, tak jauh dari tempat tidur yang sudah terbalik, kulihat Zero Two yang mengenakan pakaian pasien seperti yang kukenakan berdiri, terengah-engah, dan memegang sesuatu di tangan kanannya yang sepertinya hendak ia banting.
Itu adalah cermin yang kuberikan padanya sebagai hadiah
"Zero Two!!", teriakku
ia menoleh kearahku, iris dan pupil matanya nampak memerah, kedua tanduknya pun terlihat lebih besar dan panjang dari biasanya
serentak aku kaget dan menghindar ketika ia melemparkan cermin yang ia genggam kearahku, tentu saja cermin tersebut pecah setelah ia lempar dengan kencang menghantam dinding.
Tatapannya yang tajam dan mengerikan itu sesaat membuatku diam, terpaku, dan tak berkutik
tekad, keberanian, serta kata-kata yang sebelumnya sudah genap aku kumpulkan pun hilang tak bersisa,
jari jemari tanganku dan tubuhku menari-nari kecil dalam irama ketakutan,
mulutku tak mampu berkata apa-apa, otakku tak bisa memikirkan apa yang harus kulakukan saat ini, untuk menghentikan, tidak, untuk menyadarkannya..
saurifikasi yang terjadi pada Zero Two sepertinya sudah benar-benar mengambil alih akal sehatnya.
Zero Two mendekat kearahku disertai dengan geramannya, ia lalu mencekikku, aku tak bisa bergerak
"Apa ini?? Sadarlah, Hiro!, kau sudah berjanji akan membawanya kembali bukan?!", gumamku mencoba menyadarkan diriku sendiri atas ketakutan yang aku rasakan
"Hei darling, apakah aku sudah terlihat seperti manusia saat ini?"
"Pertengkaran, aku ingin tahu rasanya pertengkaran yang dilakukan oleh manusia"
Eh..
aku terkejut ketika aku sekilas kembali mengingat perkataan Zero Two ketika kami berdua sedang berada diatap asrama setelah kejadian dimana kami harus berbagi wilayah antara perempuan dan laki-laki
Saat itu, wajahnya manis sekali.. melihatnya tersenyum, dan bahagia itu.. seperti kepuasan batin tersendiri bagiku..
aku tertawa bukan?
aku tertawa disaat ia melempariku dengan pakaian-pakaian kami
karena, tak pernah sebelumnya kulihat Zero Two seperti itu..
Lalu..
kenapa saat ini aku harus ketakutan melihat keadaannya yang sekarang ini??
bukankah aku adalah partnernya??
kalau kuingat-ingat lagi semua tentangnya..
"..dan kau tidak takut terhadap tandukku"
benar, kamu sendiri yang mengatakan itu kepadaku, Zero Two..
"Kamu hanya kabur, dan merasa puas dengan apa yang telah kamu lakukan.. dasar pembohong"
bahkan, Naomi pun mengatakan demikian kepadaku..
"Aku selalu sendiri.."
"Berkat tanduk ini.."
ingatan, lamunan dan ketakutan yang kurasakan tiba-tiba saja buyar ketika melihat sosok gadis kecil berkulit merah itu tadi kembali menjelma menjadi Zero Two yang saat ini sedang mencekikku, dan berkata seperti itu kepadaku.
Jadi..
Entah apa motivasi yang muncul didalam kepalaku, aku menggerakan setiap otot tubuhku untuk bergerak
dan aku pun, menciumnya..
Zero Two terkejut dengan apa yang aku lakukan, namun ia tidak mengelak, suasana kamar menjadi begitu hening dengan hanya alunan lagu dari speaker kamar yang terdengar
lama sudah rasanya saya tidak membuat artikel baru di blog ini wekekek, dan kali ini adalah sebuah Fan-made Story mengenai serial anime yang lumayan ngehype di musim dingin 2018, Darling in the Franxx. Jangan khawatir, tidak seperti tulisan-tulisan saya yang sebelumnya, bacaan ini bersifat oneshot kok :P
selamat membaca, ya!
===========
Fan-made Story
Darling in the Franxx
"The girl i saw that day"
written by: Zomaru-kun
written based on Anime of Darling in the Franxx
Please Note that this is only a fan made story, it has zero relation to the main story of the anime.
===========
"Kau hanyalah umpan bagiku selama ini!"
"..dengan menjadi manusia, aku bisa bertemu kembali dengan darling-ku yang dulu!"
Aku masih teringat terus tentang apa yang terjadi di hari itu..
aku tak mengetahui apa yang terjadi setelah melihat beberapa ingatan milik Zero Two sewaktu kesadarannya bangkit dan mencekikku, aku pingsan dibuatnya.
Aku sendiri sekarang terbaring di ruang perawatan, Ichigo yang berlinang airmata langsung memelukku dengan erat begitu aku sadar, sementara Goro disampingnya tersenyum dan menanyaiku apakah aku baik-baik saja.
Sementara, Zorome dan Futoshi terlihat tertidur pulas di sofa panjang yang terletak tak jauh didepan tempat tidurku
Mitsuru, seperti biasa berdiri di pintu masuk dan menatap keluar ruangan dengan pandangan acuh tak acuhnya.
"Hiro bodoh!, syukurlah kamu baik-baik saja!", ucap Ichigo seraya masih memeluk tubuhku
"Heheh", aku terkekeh
"Kami semua mengkhawatirkanmu, Zorome dan Futoshi bahkan sampai tertidur akibat menunggumu sadar, kamu sudah koma selama 3 hari", terang Goroaku terkejut, "hah, 3 hari??" tanyaku kepada Goro
"Dan selama 3 hari itu kami harus menghadapi setiap klaxosaur yang muncul disekitar Garden tanpa Strelitzia tahu!, dasar merepotkan!", balas Mitsuru dengan sinis
"M..maaf, semuanya", ucapku sambil tersenyum meminta maaf
Ichigo datang mendekat, lalu menyentil dahi ku dengan keras
"Aww!", tak kusangka gadis seperti Ichigo pun bisa membuatku merasakan sakit, gumamku.
"Tidak apa-apa, melihat kamu sadar sudah membuat kami semua senang", Ichigo membalas permintaan maafku
"Dimana Miku, Ikuno, dan Kokoro?", tanyaku kepada Ichigo
"Mereka semua sedang mandi saat ini", jawabnya
"Ichigo bersikeras untuk tetap berada disini hingga kamu bangun, ia bahkan menolak ajakan dari Ikuno untuk mandi", terang Goro yang datang dan membawakanku teh hangat serta beberapa biskuit kering, muka Ichigo langsung memerah mendengarnya.
"Ini, makan dan minumlah, tubuhmu memerlukan banyak energi", tawar Goro kepadaku
"Terimakasih, Goro", ucapku sambil mengambil 1 biskuit dan meminum teh yang dibawakannya
tak lama, Ichigo berbalik lalu pamit kepada kami untuk pergi mandi, membuat Mitsuru pergi dari posisinya karena ia tahu jika pintu masuk itu terlalu kecil untuk dilewati oleh Ichigo, apalagi dengannya yang berdiri dan bersandar di pinggir pintu.
Aku meraba-raba kembali leherku dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku tetap memegang cangkir tehku.
"Zero Two..", gumamku didalam hati
mengetahui gelagatku, Goro memberitahukan keadaan Zero Two saat ini kepadaku
"Yang aku tahu, saat ini ia sedang ditahan dan dalam pengawasan ketat di sebuah ruangan di Garden, akibat saurifikasi dan kondisi mentalnya yang mengkhawatirkan", terang Goro
"Begitu, ya", balasku murung.
Aku tak percaya..
aku masih tak percaya dengan apa yang terjadi kepadaku dan dirinya pada hari itu..
Zero Two..
aku..
aku pasti akan membawamu kembali!
==========
Lamunanku terpecahkan saat Hachi, Nana, Dr. Franxx dan Alpha Nine datang menjengukku, mereka semua bergantian mengobrol dan mengekspresikan perasaan lega mereka akan keadaanku saat ini, begitu pula dengan Miku, Ikuno, dan Kokoro yang datang tak lama setelahnya, Zorome dan Futoshi pun jadi terbangun akibat suasana kamar perawatanku yang menjadi ramai.
Saat kutanya tentang dimana dan bagaimana keadaan Zero Two, mereka semua terdiam sejenak dan kegembiraan yang terukir diwajah mereka karena mengetahui keadaanku seakan tiba-tiba sirna, Alpha dan Hachi hanya diam, Nana membuang muka, teman-temanku pun tak bersuara, hanya Dr. Franxx yang memberikan jawaban, itupun jawaban yang sama dengan yang diberikan oleh Goro kepadaku tadi.
Nana tiba-tiba mencoba mengalihkan pembicaraan dengan memberitahuku jika aktifitas kemunculan klaxosaur disekitar Garden akhir-akhir ini meningkat, dan oleh karenanya ia mengatakan jika mereka sedang berusaha mencarikan Pistil sementara untuk mengendarai Strelitzia bersamaku jika setelah aku pulih kondisi Zero Two masih belum stabil.
"Apa?!", teriakku histeris
cangkir yang kupegang pun jatuh ke lantai, temanku-temanku kaget
"Tidak ada pilihan lain, cepat atau lambat kalian harus bertugas lagi melindungi plantation, kita juga seharusnya tak berada di Garden hingga berhari-hari seperti ini.", terang Hachi menegaskan
"Jika kita terus menunggu hingga kondisi Zero Two dinyatakan cukup stabil, teman-temanmu akan kerepotan nantinya!", imbuhnya.
Aku kembali tertunduk murung, berbagai perasaan kembali menyeruak di hatiku, beragam ingatan ku tentang hari-hari yang telah kulalui selama ini memenuhi kepalaku
"Hiro-kun..", ucap Kokoro pelan mengkhawatirkanku
kulihat wajahnya tidak, kulihat teman-temanku pun ikut dihiasi kesedihan,
Hachi dan Nana hanya terdiam, Dr. Franxx gantian membuang muka
"Tenanglah, aku yakin Nine Iota akan baik-baik saja", ucap Alpha sambil menepuk bahu kananku dan tersenyum
yang diucapkan oleh anak berambut pirang berseragam Parasit khas Nine itu tak cukup untuk menenangkanku, namun aku berpikir jika aku tak boleh menambah beban pikiran bagi teman-temanku, aku terdiam sejenak dan lalu memberikan senyuman palsu, membalas pernyataan Alpha dengan senyuman dan aku mengukirkan kesan jika aku akan mencoba menerima apapun yang akan terjadi tanpa Zero Two.
Mereka semua seperti mengelus dada, bersyukur dan lalu meninggalkan ruangan bersama-sama ketika aku meminta waktuku untuk beristirahat dengan alasan jika aku masih merasa ngantuk.
"Selamat beristirahat, Hiro-kun", ucap Kokoro kepadaku sambil menutup pintu, meninggalkanku sendirian didalam kamar rawatku
aku kembali berbaring, kudengar suara Ichigo diluar yang baru saja kembali dari pemandian dan kebingungan dengan apa yang terjadi.
Aku mencoba tidur untuk mencoba menghindari konflik batin yang sedang kurasakan, aku pun tertidur dan bermimpi tak lama setelahnya.
"Dar-ling.. darling.. hei, darling!"
aku mendengar suara samar-samar yang entah darimana, suara itu terdengar seperti suara Zero Two, namun lebih imut, aku juga merasakan jika ada sesuatu yang berat sedang menindihku.
Aku membuka mata, kulihat sesosok gadis kecil berkulit merah yang mengenakan jubah putih dengan dua tanduk di kepalanya sedang berada tepat diatas tubuhku
"Kamu sudah sadar, ya darling?", ucapnya sambil mengusap kedua pipiku dengan kedua tangan merah mungilnya, kuku-kukunya nya panjang dan tidak beraturan, ia mengusap pipiku sambil tersenyum dan menatapku dalam-dalam.
Dia..
Dia..!!
sebelum aku selesai menyadari siapa sosok yang berada tepat didepanku saat ini, gadis itu langsung melakukan salto dari tempat tidurku, ia menoleh ke arahku dan terkekeh, lalu berjalan kearah pintu kamar rawatku begitu saja.
Aku tak tinggal diam, aku rasa aku harus mengejarnya,
aku melepas selang infus dan berbagai peralatan medis lainnya yang melekat ditubuhku, akupun merusak cctv yang berada di ujung langit-langit kamarku dengan melemparinya menggunakan nampan dari biskuit yang sebelumnya dibawakan oleh Goro, aku tak mau siapapun mengetahui tentang apa yang akan kulakukan setelah ini.
Aku bergegas keluar, namun aku menatap pintu kamarku dengan keras, gadis bertanduk itu hanya memandangiku sambil tertawa kecil
"Sial, aku lupa kalau mereka juga pasti takkan membiarkanku melakukan hal seperti ini sebelum aku benar-benar dinyatakan sembuh oleh mereka!", gumamku kesal
aku terduduk dilantai, bingung dengan apa yang harus kulakukan agar bisa keluar, tak lama kemudian gadis itu kembali datang dan mendekat kearahku, ia mengulurkan kedua tangannya.
Aku berdiri, kuraih kedua tangannya itu, ia mengisyaratkan agar kami berpegangan satu sama lain dan berhadap-hadapan dengan pose seperti sedang berdansa, aku menurutinya, ia lantas menggenggam kedua tangan ku dengan erat dan kembali terkekeh
"Hihi.."
kami pun berhasil melewati pintu itu bersama-sama.
Sekilas aku seperti melihat Zero Two sebagai sosok gadis yang sedang menggenggam kedua tanganku..
Aku agak terkejut, namun tak lama setelah kami berhasil keluar, ia melepaskan genggamannya
"Darling, cepatlah dan kejar aku kalau kau bisa!", ucap gadis itu kepadaku
dan lagi, aku sepertinya pernah mendengar itu dari Zero Two, gadis yang berada didepanku tak ayal kembali menyerupai seperti Zero Two, aku terbelalak sejenak, dan mengusap kedua mataku, namun kulihat gadis itu mulai berlari meninggalkanku, berlari kesana kemari sambil menari-nari dan tertawa terbahak-bahak.
Aku mengejarnya, kemanapun ia pergi
Hingga akhirnya aku sampai didepan sebuah kamar dimana gadis itu berhenti, terdapat sebuah label larangan masuk di pintu itu. Terdengar teriakan, raungan yang keras serta suara-suara barang-barang dilempar dan pecah didalamnya.
"Zero Two!", gumamku dengan cepat menyadari kalau ruangan ini adalah tempat Zero Two dirawat dan ditahan saat ini, gadis yang berada didepanku terdiam sejenak, lalu ia kembali menoleh kearahku seraya berkata dan kebali mengulurkan kedua tangannya, "Darling, peganglah erat kedua tanganku dan jangan pergi, ok?"
Aku kembali melihat sesaat sosok Zero Two, mengatakan itu kepadaku..
"You love me for all the wrong reasons, i'm not the same as i used to be..", kudengar sebuah lagu yang sedang teralun dari speaker yang berada di setiap sudut koridor ruangan dimana aku berdiri saat ini.
"..there's nothing but pain left here i know.."
Aku mengingat setiap saat, setiap detik, setiap momen yang kuhabiskan dengannya, dengan Zero Two.
"..what's killing me.."
Memang benar, tidak selalu manis yang kurasakan ketika bersamanya, ada juga kalanya aku merasa sakit, sakit yang luar biasa dimana aku hampir mati, karenanya.
"..is that i'm killing you.."
Namun dibalik itu semua, aku adalah partnermu, Zero Two..
aku tahu, aku tak bisa membiarkanmu sendirian, tidak, aku tidak bisa membiarkanmu sendirian lagi!
karena..
aku..
aku..
Aku mengumpulkan tekad dan keberanianku untuk menemuinya, kugenggam kembali kedua tangan gadis merah itu, ia tersenyum lalu menarikku begitu saja melewati pintu kamar itu, caranya ia tersenyum, cara dia menarikku..
Entah kenapa sama seperti saat Zero Two mengajakku untuk mengendarai Strelitzia untuk pertama kalinya.. tak terasa, kedua mataku pun menitikkan air mata..
Tiba-tiba saja aku sudah berada didalam ruangan kamar tersebut, dan gadis berkulit merah tadi menghilang.
Sekilas kulihat tak jauh beda dengan kamar perawatanku, namun kondisi kamar nampak berantakan dengan berbagai barang dan perabotan pecah dan berserakan, tak jauh dari tempat tidur yang sudah terbalik, kulihat Zero Two yang mengenakan pakaian pasien seperti yang kukenakan berdiri, terengah-engah, dan memegang sesuatu di tangan kanannya yang sepertinya hendak ia banting.
Itu adalah cermin yang kuberikan padanya sebagai hadiah
"Zero Two!!", teriakku
ia menoleh kearahku, iris dan pupil matanya nampak memerah, kedua tanduknya pun terlihat lebih besar dan panjang dari biasanya
serentak aku kaget dan menghindar ketika ia melemparkan cermin yang ia genggam kearahku, tentu saja cermin tersebut pecah setelah ia lempar dengan kencang menghantam dinding.
Tatapannya yang tajam dan mengerikan itu sesaat membuatku diam, terpaku, dan tak berkutik
tekad, keberanian, serta kata-kata yang sebelumnya sudah genap aku kumpulkan pun hilang tak bersisa,
jari jemari tanganku dan tubuhku menari-nari kecil dalam irama ketakutan,
mulutku tak mampu berkata apa-apa, otakku tak bisa memikirkan apa yang harus kulakukan saat ini, untuk menghentikan, tidak, untuk menyadarkannya..
saurifikasi yang terjadi pada Zero Two sepertinya sudah benar-benar mengambil alih akal sehatnya.
Zero Two mendekat kearahku disertai dengan geramannya, ia lalu mencekikku, aku tak bisa bergerak
"Apa ini?? Sadarlah, Hiro!, kau sudah berjanji akan membawanya kembali bukan?!", gumamku mencoba menyadarkan diriku sendiri atas ketakutan yang aku rasakan
"Hei darling, apakah aku sudah terlihat seperti manusia saat ini?"
"Pertengkaran, aku ingin tahu rasanya pertengkaran yang dilakukan oleh manusia"
Eh..
aku terkejut ketika aku sekilas kembali mengingat perkataan Zero Two ketika kami berdua sedang berada diatap asrama setelah kejadian dimana kami harus berbagi wilayah antara perempuan dan laki-laki
Saat itu, wajahnya manis sekali.. melihatnya tersenyum, dan bahagia itu.. seperti kepuasan batin tersendiri bagiku..
aku tertawa bukan?
aku tertawa disaat ia melempariku dengan pakaian-pakaian kami
karena, tak pernah sebelumnya kulihat Zero Two seperti itu..
Lalu..
kenapa saat ini aku harus ketakutan melihat keadaannya yang sekarang ini??
bukankah aku adalah partnernya??
kalau kuingat-ingat lagi semua tentangnya..
"..dan kau tidak takut terhadap tandukku"
benar, kamu sendiri yang mengatakan itu kepadaku, Zero Two..
"Kamu hanya kabur, dan merasa puas dengan apa yang telah kamu lakukan.. dasar pembohong"
bahkan, Naomi pun mengatakan demikian kepadaku..
"Aku selalu sendiri.."
"Berkat tanduk ini.."
ingatan, lamunan dan ketakutan yang kurasakan tiba-tiba saja buyar ketika melihat sosok gadis kecil berkulit merah itu tadi kembali menjelma menjadi Zero Two yang saat ini sedang mencekikku, dan berkata seperti itu kepadaku.
Jadi..
Entah apa motivasi yang muncul didalam kepalaku, aku menggerakan setiap otot tubuhku untuk bergerak
dan aku pun, menciumnya..
Zero Two terkejut dengan apa yang aku lakukan, namun ia tidak mengelak, suasana kamar menjadi begitu hening dengan hanya alunan lagu dari speaker kamar yang terdengar
==========
Zero Two's side
==========
"with eyes closed.."
Apa ini? ingatan seseorang tiba-tiba mengalir didalam kepalaku..
Sebuah tempat yang diselimuti salju
pohon ini..
"Oh, jadi kodemu 002 ya? sungguh kode yang indah!", ucap seorang anak laki-laki kecil berambut biru yang berdiri dihadapanku
"Namaku adalah Hiro, kodeku 016, maukah kau menjadi temanku?", ucapnya lagi sambil tersenyum seraya mengulurkan tangannya kepadaku
Jadi..
"..her heart breaks.."
"Berikan semua nyawamu kepadaku.. dengan menjadi manusia, aku bisa bertemu kembali dengan darling-ku yang dulu!"
Apa??!
Apa aku mengatakan yang demikian itu kepada Hiro??!
Apa yang telah aku lakukan??!
"..after it all, she brought this on herself, on herself.."
"Maafkan aku, darling.."
==========
Mata Zero Two yang memerah pun memudar kembali menjadi warna matanya yang asli, cyan, dan kini mulai berlinang air mata
kedua tangannya yang semula mencekikku dengan kuat pun tiba-tiba melemah, dan menjadi terkalung di leherku
kedua tanduknya mulai menyusut ke ukurannya yang asli, serta kuku-kukunya pun kembali normal
Sepertinya ia sudah mulai sadar, namun ia tetap tidak melepaskan dirinya disaat aku menciumnya seperti ini.
Aku lama-lama kehabisan nafas, jadi aku berhenti menciumnya..
"Darling, kamu ini benar-benar mesum, ya?", ucap Zero Two lirih kepadaku, ia gantian mendekat kearahku, aku merasa sedikit malu dan tidak percaya dengan apa yang barusan kulakukan.
"Z.. Zero Two.. maaf.. aku..", aku terbata-bata ketika hendak meminta maaf kepadanya tentang ciuman itu. Ia tidak membalas perkataanku, malah ia memelukku dengan erat
Sama seperti waktu itu, gadis berkulit merah dan bertanduk itu memelukku ketika aku menanyakan apakah ia mau menjadi temanku, begitulah cara dia menjawab pertanyaanku
"Kamu adalah darling-ku", ucap Zero Two dengan lembut ditelinga kananku
Ya, benar..
(NB: * = perkataan Zero Two)
"Kamu adalah gadis berkulit merah yang bertanduk yang kulihat dan kutemui pada hari itu.."
"*Kamu adalah anak laki-laki yang kulihat dan menemuiku saat itu, kamu lah yang pertama kali menjadi temanku, dan tidak takut melihat keadaanku..*"
"Kamu lah yang telah menyadarkanku, disaat aku merasa gugup, bimbang, gelisah, ketakutan.."
"*Kamu juga lah yang telah menyadarkanku..*"
"Aku adalah partnermu, karena itu aku takkan membiarkanmu sendirian, karena aku selalu tahu bahwa, burung yang hanya memiliki satu sayap memang tidak bisa pergi kemana-mana.. jadi, terbanglah bersamaku, Zero Two, melintasi langit ketujuh.."
"*Hmm..? aku tidak tahu dari lagu apa kamu ambil kata-kata itu, darling.. tapi, aku rasa, kamu lebih ganteng dari vokalisnya*"
"Zero Two.. a-aku.. mencintaimu.."
"*hei, darling..*"
"Ada apa, Zero Two?? a-apakah aku salah mengatakan hal yang barusan tadi?", tanyaku kepadanya, sial aku begitu malu saat ini!
Zero Two tertawa,
"Terima kasih, sudah menjadi partner dan darling-ku!, hihi.."
Dan begitulah aku berhasil menyadarkan Zero Two, ia pun tetap memelukku hingga beberapa saat dan aku mulai kelelahan, hingga kemudian aku tertidur disana
yang kutahu, keesokan harinya, Hachi dan Nana memberitahu kami jika keadaan Zero Two sudah kembali seperti sedia kala, sama seperti saat aku pulih dari tumor klaxosaur ku, dan mereka pun membatalkan niat mereka untuk mencarikanku Pistil sementara.
Begitu kami kembali ke asrama, teman-teman kami menyambut kami dengan berlinang air mata kebahagiaan
di tengah-tengah keramaian itu, aku mendengar Zero Two berbisik kepadaku
"darling, pegang erat tanganku dan jangan pernah lepaskan, ok?"
aku tersenyum, dan meraih kedua tangannya lalu mengenggamnya dengan erat sebagai tandaku mengabulkan permintaannya.
Sementara itu, dari kejauhan
Hachi, Nana, dan Dr. Franxx mengawasi kami semua
"Apa mereka akan baik-baik saja?", tanya Nana
"Ya, setidaknya untuk sekarang..", ucap Dr. Franxx seraya berbalik berjalan meninggalkan mereka berdua.
==========
"you said there's so much love in you, i can't believe you can't just see that!", berhentilah mencari-cari kesempurnaan dalam sebuah hubungan, karena kamu takkan tau dia yang selama ini ada untukmu, adalah dia yang selama ini kamu cari-cari dan kamu abaikan. "only know you love her when you let her go."
==========
==========
FIN
==========
Terimakasih telah membaca! ^^
==========
Akankah engkau datang kembali?
By : UnknownHi, people!
Sudah lama rasanya semenjak saya terakhir membagikan artikel soal tulisan, cerita atau semacamnya.. wkekeke
mumpung ada ide nih, akhirnya keturutan juga untuk nulis lagi disini
bila ada (banyak) kesalahan dalam penulisan, maupun kosakata yang pelit pake banget, mohon dimaklumi.
hehe
Judul sudah tertera diatas, silahkan membaca ya !
Apakah aku masih hidup?
Tiba-tiba semuanya menjadi terang, jelas terlihat..
ini..
Pilar dan lemari kayu yang tidak asing..
kamarku?!!
"Selamat ulang tahun!!" terdengar ucapan seorang wanita yang sudah tidak asing lagi suaranya ditelingaku.
Ia datang mendekat kepadaku membawakan kue krim putih yang dihiasi oleh strawberry dan potongan apel, dimana tidak lain itu adalah kue kesukaanku.
Tertancap lilin ulang tahun 16 pada kue itu
Aku menyadari dengan cepat, jika aku sedang berada di tempat tidurku, terbangun akibat kedatangan ibuku
Ha?
Apa?
Apakah ini mungkin?
"Apanya yang mungkin?" tanya ibuku terheran-heran
Aku semakin bingung, aku merasa jika aku tadi sedang bergumam, tapi kenapa malah ibuku bisa mendengarnya.
Cubit aku, aku pasti bermimpi
'Plaaak!!'
"Aduh!" seolah tersambar petir, aku terlepas dari lamunanku karena ibu menampar pipiku
"Kok malah ngelamun sih?, ayo ditiup lilinnya dan buatlah permintaan nak."
Aku bergegas melihat jam tangan yang aku kenakan di tangan kiri ku
"Lho, ini kan masih tanggal 24 bu, lagian ini masih jam 11 malam!" ucapku dengan nada yang agak tinggi kepada ibu
Seketika, setelah aku mengatakannya suasana menjadi hening.
Ibu menatapku dengan serius, 1, 2, 3 menit berlalu
aku yang masih bingung dengan apa yang terjadi, kepalaku penuh dengan pertanyaan, kini menjadi berkeringat dingin ketika melihat ibuku menatapku dengan serius dan tak mengatakan satu kata pun.
Apa ini?
Apa yang sedang terjadi?
Dimana aku?!!!
Seolah seperti mendengarnya lagi, tiba-tiba mata ibu terlihat berair.
Ia mulai menangis, terisak, lalu bergegas keluar dari kamarku
tak ayal, kue ulang tahunku pun jatuh di lantai.
Seperti terdorong oleh sesuatu, aku merasa aku harus meminta maaf kepadanya, mengesampingkan semua rasa heran ku atas apa yang sedang terjadi
aku bergegas
Aku harus mengejarnya!
Entah apa yang merasukiku
Entah apa yang terjadi
Aku harus meminta maaf kepada ibuku!
Dia..
Dia..!!
Aku berlari tanpa memperdulikan apapun, termasuk bagaimana aku mencoba untuk mulai berlari dengan keadaan sedikit membungkuk karena bangun dari tempat tidurku, dan juga aku lupa menyadari jika ada kue yang sudah berceceran di lantai tadi.
Aku pun menginjaknya, lantas aku terpleset kedepan.
Aku mendarat dengan kepalaku terlebih dahulu menatap lantai dengan begitu keras
'Duggg!' begitu keras hingga kau bisa mendengarnya.
Uhh..
Hitam..
Semuanya kembali terlihat hitam..
Apa benar aku sudah mati?
"Tidak kok, kau tidak mati" ucap seseorang yang aku sangat kenali suaranya
Siapa?
Siapa itu??!!
"Aku adalah dirimu. Setidaknya, saat ini ragamu memang masih hidup, namun tidak dengan jiwamu." ucapnya lagi
Sekarang aku bisa melihat, memang benar..
Aku sedang melihat diriku sendiri..
Diriku sendiri yang sedang berbicara kepadaku
"Manusia tidak mungkin melakukan hal yang seperti ini, bahkan kau juga tidak sanggup melakukan apapun untuk mengubahnya bukan? Pada akhirnya, semuanya tetaplah sama, kau tetaplah menjadi dirimu yang sekarang ini, dirimu yang dikenal sebagai manusia pertama yang menemukan peralatan yang mampu melakukan rekayasa terhadap ruang dan waktu."
Aku tersadar oleh ucapan diriku yang sedang berada didepanku
Aku adalah Reinhard, seorang ilmuwan muda berbakat berusia 20 tahun yang sudah banyak menuai prestasi dan uang.
Kenapa?
aku menemukan sebuah penemuan yang didambakan oleh ilmuan yang tak terhitung jumlahnya diluar sana selama bertahun-tahun, penemuan yang disebut sebagai mesin waktu.
Aku pun menjadi orang pertama yang menguji hasil temuanku tersebut
ya, aku kembali ke 4 tahun yang lalu
dimana saat itu adalah 24 oktober, jam 11 malam.
"Seberapa banyak kau mencoba kembali, semakin jauh pula apa yang ingin engkau capai, engkau tetap tidak bisa menyelamatkannya, bukan?" tanya diriku lagi terhadapku
Ibuku sebenarnya sudah meninggal, tepat disaat ia hendak memberikan kejutan ulang tahun terhadapku.
Itu adalah kecerobohanku
Itu adalah sesuatu yang tak bisa aku maafkan dari diriku sendiri
Itu juga lah, yang membuatku menjadi seperti sekarang ini, mendorong diriku yang semula pengangguran, tidak memiliki keahilian apapun, dan selalu menyusahkan orang lain disekitarku, menjadi aku yang sekarang ini, yang mencoba untuk mengubah realita dengan melakukan perjalanan waktu, dengan harapan
Ibu memaafkan ku
Maafkan aku
Maafkan aku..!!
Maafkan aku, ibu..
Jika memang, kita mampu kembali ke masa lalu..
Jika memang, kita bisa mengubah semuanya ketika kita kembali
Jika memang, kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkan
Jika memang, semua itu bisa terjadi..
Aku rela..
Aku rela memberikan semua yang aku miliki saat ini
Bahkan jika itu adalah nyawaku sendiri..
Untuk melihatmu lagi
Karena kasihmu takkan ternilai dengan apapun
Akankah engkau datang kembali? Ibu?
Tak terasa mataku berair, dan hatiku serasa teriris-iris, aku pun tetap ingin meniup lilin kue ulang tahunku saat itu, meski aku tau semua itu tak mungkin kembali..
Tidakkah kita memiliki mesin waktu kita sendiri? yang membawa kita kembali, adalah ingatan kita
dan yang menyongsong kita kedepan adalah, harapan kita.
Sudah lama rasanya semenjak saya terakhir membagikan artikel soal tulisan, cerita atau semacamnya.. wkekeke
mumpung ada ide nih, akhirnya keturutan juga untuk nulis lagi disini
bila ada (banyak) kesalahan dalam penulisan, maupun kosakata yang pelit pake banget, mohon dimaklumi.
hehe
Judul sudah tertera diatas, silahkan membaca ya !
...
Aku membuka mata..
Semuanya terlihat gelap
Dimana aku?
Tiba-tiba semuanya menjadi terang, jelas terlihat..
ini..
Pilar dan lemari kayu yang tidak asing..
kamarku?!!
"Selamat ulang tahun!!" terdengar ucapan seorang wanita yang sudah tidak asing lagi suaranya ditelingaku.
Ia datang mendekat kepadaku membawakan kue krim putih yang dihiasi oleh strawberry dan potongan apel, dimana tidak lain itu adalah kue kesukaanku.
Tertancap lilin ulang tahun 16 pada kue itu
Aku menyadari dengan cepat, jika aku sedang berada di tempat tidurku, terbangun akibat kedatangan ibuku
Ha?
Apa?
Apakah ini mungkin?
"Apanya yang mungkin?" tanya ibuku terheran-heran
Aku semakin bingung, aku merasa jika aku tadi sedang bergumam, tapi kenapa malah ibuku bisa mendengarnya.
Cubit aku, aku pasti bermimpi
'Plaaak!!'
"Aduh!" seolah tersambar petir, aku terlepas dari lamunanku karena ibu menampar pipiku
"Kok malah ngelamun sih?, ayo ditiup lilinnya dan buatlah permintaan nak."
Aku bergegas melihat jam tangan yang aku kenakan di tangan kiri ku
"Lho, ini kan masih tanggal 24 bu, lagian ini masih jam 11 malam!" ucapku dengan nada yang agak tinggi kepada ibu
Seketika, setelah aku mengatakannya suasana menjadi hening.
Ibu menatapku dengan serius, 1, 2, 3 menit berlalu
aku yang masih bingung dengan apa yang terjadi, kepalaku penuh dengan pertanyaan, kini menjadi berkeringat dingin ketika melihat ibuku menatapku dengan serius dan tak mengatakan satu kata pun.
Apa ini?
Apa yang sedang terjadi?
Dimana aku?!!!
Seolah seperti mendengarnya lagi, tiba-tiba mata ibu terlihat berair.
Ia mulai menangis, terisak, lalu bergegas keluar dari kamarku
tak ayal, kue ulang tahunku pun jatuh di lantai.
Seperti terdorong oleh sesuatu, aku merasa aku harus meminta maaf kepadanya, mengesampingkan semua rasa heran ku atas apa yang sedang terjadi
aku bergegas
Aku harus mengejarnya!
Entah apa yang merasukiku
Entah apa yang terjadi
Aku harus meminta maaf kepada ibuku!
Dia..
Dia..!!
Aku berlari tanpa memperdulikan apapun, termasuk bagaimana aku mencoba untuk mulai berlari dengan keadaan sedikit membungkuk karena bangun dari tempat tidurku, dan juga aku lupa menyadari jika ada kue yang sudah berceceran di lantai tadi.
Aku pun menginjaknya, lantas aku terpleset kedepan.
Aku mendarat dengan kepalaku terlebih dahulu menatap lantai dengan begitu keras
'Duggg!' begitu keras hingga kau bisa mendengarnya.
Uhh..
Hitam..
Semuanya kembali terlihat hitam..
Apa benar aku sudah mati?
"Tidak kok, kau tidak mati" ucap seseorang yang aku sangat kenali suaranya
Siapa?
Siapa itu??!!
"Aku adalah dirimu. Setidaknya, saat ini ragamu memang masih hidup, namun tidak dengan jiwamu." ucapnya lagi
Sekarang aku bisa melihat, memang benar..
Aku sedang melihat diriku sendiri..
Diriku sendiri yang sedang berbicara kepadaku
"Manusia tidak mungkin melakukan hal yang seperti ini, bahkan kau juga tidak sanggup melakukan apapun untuk mengubahnya bukan? Pada akhirnya, semuanya tetaplah sama, kau tetaplah menjadi dirimu yang sekarang ini, dirimu yang dikenal sebagai manusia pertama yang menemukan peralatan yang mampu melakukan rekayasa terhadap ruang dan waktu."
Aku tersadar oleh ucapan diriku yang sedang berada didepanku
Aku adalah Reinhard, seorang ilmuwan muda berbakat berusia 20 tahun yang sudah banyak menuai prestasi dan uang.
Kenapa?
aku menemukan sebuah penemuan yang didambakan oleh ilmuan yang tak terhitung jumlahnya diluar sana selama bertahun-tahun, penemuan yang disebut sebagai mesin waktu.
Aku pun menjadi orang pertama yang menguji hasil temuanku tersebut
ya, aku kembali ke 4 tahun yang lalu
dimana saat itu adalah 24 oktober, jam 11 malam.
"Seberapa banyak kau mencoba kembali, semakin jauh pula apa yang ingin engkau capai, engkau tetap tidak bisa menyelamatkannya, bukan?" tanya diriku lagi terhadapku
Ibuku sebenarnya sudah meninggal, tepat disaat ia hendak memberikan kejutan ulang tahun terhadapku.
Itu adalah kecerobohanku
Itu adalah sesuatu yang tak bisa aku maafkan dari diriku sendiri
Itu juga lah, yang membuatku menjadi seperti sekarang ini, mendorong diriku yang semula pengangguran, tidak memiliki keahilian apapun, dan selalu menyusahkan orang lain disekitarku, menjadi aku yang sekarang ini, yang mencoba untuk mengubah realita dengan melakukan perjalanan waktu, dengan harapan
...
Ibu memaafkan ku
Maafkan aku
Maafkan aku..!!
Maafkan aku, ibu..
Jika memang, kita mampu kembali ke masa lalu..
Jika memang, kita bisa mengubah semuanya ketika kita kembali
Jika memang, kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkan
Jika memang, semua itu bisa terjadi..
Aku rela..
Aku rela memberikan semua yang aku miliki saat ini
Bahkan jika itu adalah nyawaku sendiri..
Untuk melihatmu lagi
Karena kasihmu takkan ternilai dengan apapun
Akankah engkau datang kembali? Ibu?
Tak terasa mataku berair, dan hatiku serasa teriris-iris, aku pun tetap ingin meniup lilin kue ulang tahunku saat itu, meski aku tau semua itu tak mungkin kembali..
Tidakkah kita memiliki mesin waktu kita sendiri? yang membawa kita kembali, adalah ingatan kita
dan yang menyongsong kita kedepan adalah, harapan kita.
FIN
Unlock Bootloader OnePlus One
By : UnknownHi, people!
pada artikel kali ini akan dibahas mengenai Unlocking bootloader dari smartphone yang mempunyai julukan "The 2014 Flagship Killer" ini.
Yups, OnePlus One
bagaimana prosesnya, dan apa saja yang harus dipersiapkan?
let's check it out!
Disclaimer: Saya tidak bertanggung jawab untuk segala kerusakan yang mungkin bisa terjadi pada OnePlus One kalian ketika kalian mencoba melakukan UBL, hal ini merupakan riskan untuk dilakukan. Apabila kalian masih ragu dan belum pernah sama sekali melakukan Unlocking bootloader pada smartphone, saya tidak menyarankan kalian untuk lanjut membaca artikel ini. Maka dari itu diharapkan kebijaksanaan pembaca & pemegang smartphone ini untuk memikirkan apa yang akan mereka lakukan dan apa resikonya.
Apa yang harus dipersiapkan?
Untungnya, untuk software-software seperti yang saya tulis diatas, semuanya sudah dikemas menjadi 1, jadi kalian tak perlu khawatir harus mendownload satu per satu.
Silahkan download software nya
here
Let's start!
NB:
Mudah bukan melakukan Unlock bootloader pada OnePlus One?
Saya rasa cukup untuk artikel mengenai Unlock Bootloader OnePlus One ini, bila dirasa ada kekurangan dalam penulisan, atau apapun, silahkan tuliskan pada kolom komentar.
See ya again! ^^
pada artikel kali ini akan dibahas mengenai Unlocking bootloader dari smartphone yang mempunyai julukan "The 2014 Flagship Killer" ini.
Yups, OnePlus One
bagaimana prosesnya, dan apa saja yang harus dipersiapkan?
let's check it out!
![]() |
Satu ayah, beda ibu: OnePlus One & Oppo Find 7 |
Disclaimer: Saya tidak bertanggung jawab untuk segala kerusakan yang mungkin bisa terjadi pada OnePlus One kalian ketika kalian mencoba melakukan UBL, hal ini merupakan riskan untuk dilakukan. Apabila kalian masih ragu dan belum pernah sama sekali melakukan Unlocking bootloader pada smartphone, saya tidak menyarankan kalian untuk lanjut membaca artikel ini. Maka dari itu diharapkan kebijaksanaan pembaca & pemegang smartphone ini untuk memikirkan apa yang akan mereka lakukan dan apa resikonya.
Apa yang harus dipersiapkan?
- OnePlus One
- Sebuah komputer / laptop
- Kabel USB
- Kesiapan mental
- Software-software yang akan digunakan
Untungnya, untuk software-software seperti yang saya tulis diatas, semuanya sudah dikemas menjadi 1, jadi kalian tak perlu khawatir harus mendownload satu per satu.
Silahkan download software nya
here
Let's start!
- Pastikan kalian mengaktifkan 'Opsi Pengembang' (jika belum tahu, buka tentang ponsel yang ada di pengaturan, sentuh berkali-kali pada bagian 'Nomor Bentukan', hingga muncul toast 'Selamat, anda sekarang adalah pengembang!
- Jika sudah, cari dan aktifkan 'Debugging USB'
- Non-aktifkan 'Perbarui recovery Cyanogenmod'
- Extract file .rar yang sudah kalian download tadi
- Lalu buka adb-setup-1.3.exe
- Akan muncul sebuah jendela command prompt, kalian cukup mengetikan Y dan menekan enter saja, lalu install driver adb nya pada komputer/laptop kalian
- Kemudian buka aplikasi 'TOOL_ALL_IN_ONE'
- Matikan OnePlus One kalian, lalu boot ke mode fastboot dengan cara menekan & tahan tombol power dan volume atas selama beberapa detik
- Jika berhasil, layar OnePlus One kalian akan menghitam dan hanya menampilkan tulisan 'fastboot mode'
- Hubungkan OnePlus One kalian ke komputer/laptop
- Kembali ke aplikasi TOOL_ALL_IN_ONE, kalian bisa mengecek apakah OnePlus One kalian sudah terdeteksi oleh komputer/laptop kalian dengan mengklik 'Verify if the bootloader is unlocked'
jika kalian melihat tulisan seperti 'bootloader) Device unlocked:false'
itu artinya bootloader masih terkunci, jika value nya adalah 'true' maka bootloader sudah terbuka - Pilih perangkat kalian pada 'Select Phone', pilih OnePlus One
- Klik Unlock
- Jika sudah dan ingin memastikan apakah OnePlus One kalian sudah ter-unlock bootloadernya, ulangi langkah nomor 11
- Selamat, kalian baru saja selesai melakukan Unlock Bootloader
NB:
- Didalam file rar yang kalian download tadi sudah terdapat 2 buah TWRP untuk OnePlus One, jika kalian ingin sekalian memasang TWRP, kalian tinggal menggunakan aplikasi TOOL_ALL_IN_ONE tadi.
- Jika setelah kalian menekan 'unlock' pada aplikasi TOOL_ALL_IN_ONE, OnePlus One kalian mengalami reboot lalu muncul gambar droid hijau disertai dengan tulisan 'erasing...'
jangan panik, tunggu proses ini selesai, dan JANGAN menyela proses ini dengan melakukan hal-hal konyol seperti melakukan segala cara untuk mematikan OnePlus One kalian, proses ini berlangsung sekitar setidaknya 5 menit. Ya, ini adalah proses penghapusan data, saya mengalami hal ini untuk alasan yang belum saya ketahui. Whatever, bootloader OnePlus One saya berhasil ter-unlock. - Saya tidak mengambil credit untuk hak kekayaan intelektual milik orang lain yang berupa aplikasi seperti yang tertulis diatas, link download aplikasi tersebut sama seperti dengan link yang ada pada dokumen grup Oneplus Indonesia.
Mudah bukan melakukan Unlock bootloader pada OnePlus One?
Saya rasa cukup untuk artikel mengenai Unlock Bootloader OnePlus One ini, bila dirasa ada kekurangan dalam penulisan, atau apapun, silahkan tuliskan pada kolom komentar.
See ya again! ^^
Tag :
All about Android,
Xiaomi Redmi Note 3 Red LED Blink
By : UnknownHi, people!
Kali ini saya akan membagikan artikel khusus nan singkat untuk smartphone Xiaomi Redmi Note 3, mengenai Red LED Blink atau LED Merah berkedip-kedip ketika perangkat ini dihubungkan ke charger maupun sambungan USB ke komputer/laptop
mau tau cara mengatasi hal tersebut didalam situasi dan kondisi tertentu?
Let's start!
1. Bootloader yang terkunci kembali
Yup, hal ini sering terjadi kepada mereka yang sering menggunakan Custom ROM dan ingin kembali ke Stock ROM smartphone ini
tak urung para user smartphone ini biasanya kalang kabut ketika menemukan smartphone mereka hanya menyala lampu LED berwarna merah dan berkedip-kedip ketika perangkatnya dihubungkan ke charger.
Bootloader terkunci lagi sudah hal yang biasa ditemukan, so? Jangan langsung cepat-cepat mengambil keputusan smartphone anda tidak bisa digunakan lagi!
Anda bisa saja mem-flash ROM Fastboot MIUI (versi baru maupun lama) untuk smartphone ini, namun saya sarankan disini bagi anda untuk masuk ke mode fastboot (tahan tombol power & volume down disaat device dalam kondisi mati)
Hubungkan perangkat ke komputer/laptop.
Kemudian, buka lagi minimal adb & fastboot di komputer/laptop kalian
ketikan perintah fastboot oem device-info lalu tekan enter
apabila benar bootloader kalian terkunci lagi, maka pada bagian Device unlocked akan tertera false
so?
unlock bootloader again.
2. Baterai habis
Kasus ini biasa terjadi ketika kita menggunakan perangkat ini untuk bermain game misalnya, lalu kita ketiduran
Jangan panik dulu, dalam konteks ini.. perangkat kalian seakan gagal untuk mendeteksi sisa daya yang tersisa pada baterai atau bahkan gagal untuk mendeteksi baterai itu sendiri.
Lalu, bagaimana cara mengatasi LED merah yang berkedip dikala baterai perangkat ini benar-benar habis?
Disclaimer: Saya tidak bertanggung jawab apabila perangkat kalian meledak, or when you do something in rush and stupid which results something bad on your phone, it's your problem, not mine.
Coba lah untuk membuka back cover dari perangkat ini, secara perlahan
or else, you won't see any scar on your kenzo, right?
bagaimana cara membukanya?
saya lebih suka menggunakan kuku dan memulai untuk membenamkannya di ujung-ujung perangkat ini untuk melonggarkannya
saya terbiasa memulai untuk melonggarkan bagian ujung bawah perangkat ini terlebih dahulu untuk membuka back cover nya.
Bagi yang pertama kali akan membuka nya, pasti attempt pertama akan terasa agak sulit
jika back cover perangkat kalian sudah terbuka, jangan langsung kalian tarik back cover tersebut, karena kamera kalian memiliki flexible tersendiri yang terhubung ke socket kamera, saya sarankan untuk meletakan atau menggeser back cover tersebut ke samping, atau kalau kalian kekurangan space untuk memasukan tangan/jari kalian, lepas saja socket kameranya.
Yang kalian akan lakukan berikutnya adalah melepas socket baterai perangkat ini
dimanakah letak nya?
cek gambar dibawah ini
lepaskan socket tersebut secara perlahan, bisa menggunakan kuku
lalu coba pasang kembali dan lakukan pengisian secara biasa
apabila belum berhasil, coba lepas socket itu kembali
masukkan charger, tunggu hingga hp mengalami booting ke logo MI dan mati lagi (bootloop)
lalu pasang kembali socket tersebut.
Mudah bukan?
Sekiranya, itulah apa yang bisa kalian lakukan bila menemukan smartphone Xiaomi Redmi Note 3 kalian mengalami LED merah berkedip.
Manusia memiliki kekurangan dan kelebihan, begitu pula artikel ini
artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman saya pribadi, jadi apabila ada yang dirasa kurang jelas, atau ingin menambahkan baik kritik, saran maupun masukkan bisa langsung di kolom komentar.
See y'all on next article! ^^
Kali ini saya akan membagikan artikel khusus nan singkat untuk smartphone Xiaomi Redmi Note 3, mengenai Red LED Blink atau LED Merah berkedip-kedip ketika perangkat ini dihubungkan ke charger maupun sambungan USB ke komputer/laptop
mau tau cara mengatasi hal tersebut didalam situasi dan kondisi tertentu?
Let's start!
1. Bootloader yang terkunci kembali
Yup, hal ini sering terjadi kepada mereka yang sering menggunakan Custom ROM dan ingin kembali ke Stock ROM smartphone ini
tak urung para user smartphone ini biasanya kalang kabut ketika menemukan smartphone mereka hanya menyala lampu LED berwarna merah dan berkedip-kedip ketika perangkatnya dihubungkan ke charger.
Bootloader terkunci lagi sudah hal yang biasa ditemukan, so? Jangan langsung cepat-cepat mengambil keputusan smartphone anda tidak bisa digunakan lagi!
Anda bisa saja mem-flash ROM Fastboot MIUI (versi baru maupun lama) untuk smartphone ini, namun saya sarankan disini bagi anda untuk masuk ke mode fastboot (tahan tombol power & volume down disaat device dalam kondisi mati)
![]() |
Mode fastboot |
Kemudian, buka lagi minimal adb & fastboot di komputer/laptop kalian
ketikan perintah fastboot oem device-info lalu tekan enter
apabila benar bootloader kalian terkunci lagi, maka pada bagian Device unlocked akan tertera false
so?
unlock bootloader again.
2. Baterai habis
Kasus ini biasa terjadi ketika kita menggunakan perangkat ini untuk bermain game misalnya, lalu kita ketiduran
Jangan panik dulu, dalam konteks ini.. perangkat kalian seakan gagal untuk mendeteksi sisa daya yang tersisa pada baterai atau bahkan gagal untuk mendeteksi baterai itu sendiri.
Lalu, bagaimana cara mengatasi LED merah yang berkedip dikala baterai perangkat ini benar-benar habis?
Disclaimer: Saya tidak bertanggung jawab apabila perangkat kalian meledak, or when you do something in rush and stupid which results something bad on your phone, it's your problem, not mine.
Coba lah untuk membuka back cover dari perangkat ini, secara perlahan
or else, you won't see any scar on your kenzo, right?
bagaimana cara membukanya?
saya lebih suka menggunakan kuku dan memulai untuk membenamkannya di ujung-ujung perangkat ini untuk melonggarkannya
saya terbiasa memulai untuk melonggarkan bagian ujung bawah perangkat ini terlebih dahulu untuk membuka back cover nya.
Bagi yang pertama kali akan membuka nya, pasti attempt pertama akan terasa agak sulit
jika back cover perangkat kalian sudah terbuka, jangan langsung kalian tarik back cover tersebut, karena kamera kalian memiliki flexible tersendiri yang terhubung ke socket kamera, saya sarankan untuk meletakan atau menggeser back cover tersebut ke samping, atau kalau kalian kekurangan space untuk memasukan tangan/jari kalian, lepas saja socket kameranya.
Yang kalian akan lakukan berikutnya adalah melepas socket baterai perangkat ini
dimanakah letak nya?
cek gambar dibawah ini
lepaskan socket tersebut secara perlahan, bisa menggunakan kuku
lalu coba pasang kembali dan lakukan pengisian secara biasa
apabila belum berhasil, coba lepas socket itu kembali
masukkan charger, tunggu hingga hp mengalami booting ke logo MI dan mati lagi (bootloop)
lalu pasang kembali socket tersebut.
Mudah bukan?
Sekiranya, itulah apa yang bisa kalian lakukan bila menemukan smartphone Xiaomi Redmi Note 3 kalian mengalami LED merah berkedip.
Manusia memiliki kekurangan dan kelebihan, begitu pula artikel ini
artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman saya pribadi, jadi apabila ada yang dirasa kurang jelas, atau ingin menambahkan baik kritik, saran maupun masukkan bisa langsung di kolom komentar.
See y'all on next article! ^^
Tag :
All about Android,
[SHARE] Tema cakep untuk smartphone Xiaomi mu
By : UnknownHi, people! ^^
Setelah beberapa hari yang lalu saya berbagi workaround saya di kernel,
sekarang saya akan membagikan sebuah tema yang akan mempercantik tampilan smartphone xiaomi kalian.
Tema ini digarap oleh tim themer yang pastinya sudah tidak asing lagi bagi kalian yang sering bermain ke grup XMIUI - Xposed Modules di facebook
tentunya, tema ini takkan diragukan lagi keindahannya
tema ini dinamakan 'Kodok' dan kebetulan salah 1 teman saya ikut berkontribusi dalam pembuatan tema ini.
penasaran? silahkan intip beberapa screenshot dibawah ini
Tertarik untuk mencobanya?
Download here
Tenang saja, keaslian link terjaga dengan baik
Saya tidak mengklaim dan meminta credit apapun dari tema ini.
Credit goes to
- Mereka yang sudah berkontribusi dalam pembuatan tema ini
Terima kasih sudah mengunjungi blog ini ^^
Setelah beberapa hari yang lalu saya berbagi workaround saya di kernel,
sekarang saya akan membagikan sebuah tema yang akan mempercantik tampilan smartphone xiaomi kalian.
Tema ini digarap oleh tim themer yang pastinya sudah tidak asing lagi bagi kalian yang sering bermain ke grup XMIUI - Xposed Modules di facebook
tentunya, tema ini takkan diragukan lagi keindahannya
tema ini dinamakan 'Kodok' dan kebetulan salah 1 teman saya ikut berkontribusi dalam pembuatan tema ini.
penasaran? silahkan intip beberapa screenshot dibawah ini
Tertarik untuk mencobanya?
Download here
Tenang saja, keaslian link terjaga dengan baik
Saya tidak mengklaim dan meminta credit apapun dari tema ini.
Credit goes to
- Mereka yang sudah berkontribusi dalam pembuatan tema ini
Terima kasih sudah mengunjungi blog ini ^^
Tag :
All about Android,