Popular Post

Posted by : Unknown Selasa, 24 Oktober 2017

Hi, people!

Sudah lama rasanya semenjak saya terakhir membagikan artikel soal tulisan, cerita atau semacamnya.. wkekeke
mumpung ada ide nih, akhirnya keturutan juga untuk nulis lagi disini
bila ada (banyak) kesalahan dalam penulisan, maupun kosakata yang pelit pake banget, mohon dimaklumi.
hehe
Judul sudah tertera diatas, silahkan membaca ya !


...

Aku membuka mata..

Semuanya terlihat gelap

Dimana aku?
 
Apakah aku masih hidup?

Tiba-tiba semuanya menjadi terang, jelas terlihat..
ini..

Pilar dan lemari kayu yang tidak asing..

kamarku?!!

"Selamat ulang tahun!!" terdengar ucapan seorang wanita yang sudah tidak asing lagi suaranya ditelingaku.
Ia datang mendekat kepadaku membawakan kue krim putih yang dihiasi oleh strawberry dan potongan apel, dimana tidak lain itu adalah kue kesukaanku.
Tertancap lilin ulang tahun 16 pada kue itu
Aku menyadari dengan cepat, jika aku sedang berada di tempat tidurku, terbangun akibat kedatangan ibuku

Ha?

Apa?

Apakah ini mungkin?

"Apanya yang mungkin?" tanya ibuku terheran-heran

Aku semakin bingung, aku merasa jika aku tadi sedang bergumam, tapi kenapa malah ibuku bisa mendengarnya.
Cubit aku, aku pasti bermimpi

'Plaaak!!'

"Aduh!" seolah tersambar petir, aku terlepas dari lamunanku karena ibu menampar pipiku

"Kok malah ngelamun sih?, ayo ditiup lilinnya dan buatlah permintaan nak."

Aku bergegas melihat jam tangan yang aku kenakan di tangan kiri ku

"Lho, ini kan masih tanggal 24 bu, lagian ini masih jam 11 malam!" ucapku dengan nada yang agak tinggi kepada ibu

Seketika, setelah aku mengatakannya suasana menjadi hening.
Ibu menatapku dengan serius, 1, 2, 3 menit berlalu
aku yang masih bingung dengan apa yang terjadi, kepalaku penuh dengan pertanyaan, kini menjadi berkeringat dingin ketika melihat ibuku menatapku dengan serius dan tak mengatakan satu kata pun.

Apa ini?

Apa yang sedang terjadi?

Dimana aku?!!!

Seolah seperti mendengarnya lagi, tiba-tiba mata ibu terlihat berair.
Ia mulai menangis, terisak, lalu bergegas keluar dari kamarku
tak ayal, kue ulang tahunku pun jatuh di lantai.
Seperti terdorong oleh sesuatu, aku merasa aku harus meminta maaf kepadanya, mengesampingkan semua rasa heran ku atas apa yang sedang terjadi
aku bergegas

Aku harus mengejarnya!

Entah apa yang merasukiku

Entah apa yang terjadi

Aku harus meminta maaf kepada ibuku!

Dia..

Dia..!!

Aku berlari tanpa memperdulikan apapun, termasuk bagaimana aku mencoba untuk mulai berlari dengan keadaan sedikit membungkuk karena bangun dari tempat tidurku, dan juga aku lupa menyadari jika ada kue yang sudah berceceran di lantai tadi.
Aku pun menginjaknya, lantas aku terpleset kedepan.
Aku mendarat dengan kepalaku terlebih dahulu menatap lantai dengan begitu keras
'Duggg!' begitu keras hingga kau bisa mendengarnya.

Uhh..

Hitam..

Semuanya kembali terlihat hitam..

Apa benar aku sudah mati?

"Tidak kok, kau tidak mati" ucap seseorang yang aku sangat kenali suaranya

Siapa?

Siapa itu??!!

"Aku adalah dirimu. Setidaknya, saat ini ragamu memang masih hidup, namun tidak dengan jiwamu." ucapnya lagi

Sekarang aku bisa melihat, memang benar..

Aku sedang melihat diriku sendiri..

Diriku sendiri yang sedang berbicara kepadaku
 
"Manusia tidak mungkin melakukan hal yang seperti ini, bahkan kau juga tidak sanggup melakukan apapun untuk mengubahnya bukan? Pada akhirnya, semuanya tetaplah sama, kau tetaplah menjadi dirimu yang sekarang ini, dirimu yang dikenal sebagai manusia pertama yang menemukan peralatan yang mampu melakukan rekayasa terhadap ruang dan waktu."

Aku tersadar oleh ucapan diriku yang sedang berada didepanku

Aku adalah Reinhard, seorang ilmuwan muda berbakat berusia 20 tahun yang sudah banyak menuai prestasi dan uang.
Kenapa?
aku menemukan sebuah penemuan yang didambakan oleh ilmuan yang tak terhitung jumlahnya diluar sana selama bertahun-tahun, penemuan yang disebut sebagai mesin waktu.
Aku pun menjadi orang pertama yang menguji hasil temuanku tersebut
ya, aku kembali ke 4 tahun yang lalu
dimana saat itu adalah 24 oktober, jam 11 malam.

"Seberapa banyak kau mencoba kembali, semakin jauh pula apa yang ingin engkau capai, engkau tetap tidak bisa menyelamatkannya, bukan?" tanya diriku lagi terhadapku

Ibuku sebenarnya sudah meninggal, tepat disaat ia hendak memberikan kejutan ulang tahun terhadapku.

Itu adalah kecerobohanku

Itu adalah sesuatu yang tak bisa aku maafkan dari diriku sendiri

Itu juga lah, yang membuatku menjadi seperti sekarang ini, mendorong diriku yang semula pengangguran, tidak memiliki keahilian apapun, dan selalu menyusahkan orang lain disekitarku, menjadi aku yang sekarang ini, yang mencoba untuk mengubah realita dengan melakukan perjalanan waktu, dengan harapan

...

Ibu memaafkan ku

Maafkan aku

Maafkan aku..!!

Maafkan aku, ibu..

Jika memang, kita mampu kembali ke masa lalu..

Jika memang, kita bisa mengubah semuanya ketika kita kembali

Jika memang, kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkan

Jika memang, semua itu bisa terjadi..

Aku rela..

Aku rela memberikan semua yang aku miliki saat ini

Bahkan jika itu adalah nyawaku sendiri..
 
Untuk melihatmu lagi

Karena kasihmu takkan ternilai dengan apapun

Akankah engkau datang kembali? Ibu?

Tak terasa mataku berair, dan hatiku serasa teriris-iris, aku pun tetap ingin meniup lilin kue ulang tahunku saat itu, meski aku tau semua itu tak mungkin kembali..

Tidakkah kita memiliki mesin waktu kita sendiri? yang membawa kita kembali, adalah ingatan kita
dan yang menyongsong kita kedepan adalah, harapan kita.



FIN

One Response so far.

- Copyright © ぞ丸ー訓 - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -